A. Pengertian Kembar Siam
Kembar siam adalah kehamilan kembar dimana zigot atau bakal embrio yang akan menjadi janin mengalami pembelahan sel yang inkomplit atau tidak sempurna sehingga terjadi kembar dempet / kembar siam.
Kembar siam adalah keadaan anak kembar di mana tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.
Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874) yang lahir di Siam (sekarang Thailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir di tahun 1100-an.
B. Etiologi
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan hamil kembar, yakni :
1. Bangsa, umur, dan paritas sering mempengaruhi kehamilan kembar.
2. Faktor obat-obat ovulasi : propeltil, clomid, dan hormone gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan zigotik dan kembar lebih dari dua.
3. Faktor keturunan.
C. Jenis Kembar Siam
Kembar siam terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.
Ada beberapa jenis kembar siam:
1. Thoracopagus
Kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
2. Omphalopagus
Kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)
3. Xiphopagous
Kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.
4. Pygopagus (iliopagus)
Bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)
5. Cephalopagus
Bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
6. Cephalothoracopagus
Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus)
7. Craniopagus
Tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
8. Craniopagus parasiticus
Bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
9. Dicephalus
Dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
10. Ischiopagus
Kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh kasus)
11. Ischio-omphalopagus
Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
12. Parapagus
Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
13. Diprosopus
Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.
D. Presentasi Janin
Pada kehamilan kembar siam dapat ditemui berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi, adapun yang paling sering dijumpai adalah :
1. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala (44-47%)
2. Keduanya presentasi bokong (8-10%)
3. Dua-duanya letak lintang (0,2-0,6%)
E. Diagnosis
1. Anamnesis
a. Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan
b. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu
c. Uterus terasa lebih cepat membesar
d. Pernah hamil kembar atau riwayat keturunan kembar(Mochtar, 2002).
2. Inspeksi dan Palpasi
a. Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuh dari pada kehamilan yang biasa
b. Gerakan janin terasa lebih sering
c. Bagian terkecil teraba lebih banyak
d. Teraba ada 3 bagian besar janin
e. Teraba 2 balotement (Mochtar, 2002).
3. Auskultasi
Terdengar 2 DJJ pada dua tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau bila dihitung bersama terdapat selisih 10 denyut (Mochtar, 2002).
4. Rontgen foto abdomen
Tampak gambaran 2 janin yang salah satu bagian tubuhnya saling berdempet (Mochtar, 2002).
5. Ultrasonografi
Bila tampak 2 janin yang salah satu bagian tubuhnya saling berdempet atau 2 jantung yang berdenyut yang telah dapat ditentukan pada triwulan I (Mochtar, 2002).
6. Elektrokardiogram total
Terdapat gambaran dua EKG yang berbeda dari kedua janin (Mochtar, 2002).
7. Reaksi Kehamilan
Kerena pada kehamilan kembar plasenta besar atau ada 2 plasenta maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang-kadang samapi 1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa (Mochtar, 2002).
F. Pengaruh
Pengaruh terhadap Ibu
1. Kebutuhan akan zat-zat bertambah, sehingga dapat menyebab anemia atau defesiensi zat-zat lainnya
2. Kemungkinan terjadi hidramnion bertambah 10 kali lebih besar.
3. Frekuensi preeklampsi dan eklampsi lebih sering
4. Karena uterus yang besar, ibu sering mengeluh sesak napas, serimg miksi serta odem dan varesies pada tungkai dan vulva.
5. Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan postpartum, dan solusio plasenta sesudah anak pertama lahir (Manuaba 2010 dan Mochtar, 2002).
G. Penanganan
1. Pada saat Kehamilan
a. Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditentukan maka pemeriksaan ulang harus lebih sering (1x seminggu pada kehamilan lebih dari 32 minggu)
b. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari karena merangsang partus prematurus.
c. Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan supaya terasa lebih ringan.
d. Periksa darah lengkap, Hb dan golongan darah.
2. Pada saat Persalinan
Bersalin di Rumah Sakit dengan Dokter (Seksio Caessaria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar