LAPORAN PENDAHULUAN
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. (http://organisasi.org/)
Imunisasi adalah suatu tindakan dengan cara memasukan (suntikan / peroral) zat tertentu kedalam tubuh dimana zat tersebut berasal dari kuman penyakit oleh racun yang telah di lemahkan atau dimatikan hingga dapat memberikan kekebalan dan tubuh bereaksi terhadap zat tersebut serta dapat membuat zat anti. (http://erfansyah.blogspot.com/)
Macam-macam / jenis-jenis imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit dan imunisasi aktif di mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun yang kuat.
B. Tujuan
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap.
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.
C. Vaksin
Vaksin adalah kuman atau racun yang dimasukkan kedalam tubuh bayi atau anak yang disebut antigen, yang akan bereaksi dengan antibodi sehingga menimbulkan kekebalan pada tubuh. Secara garis besar terdapat 2 jenis vaksin :
1. LIVE ATTENUATED
Bakteri atau virus yang dilemahkan, diproduksi dengan caa melakukan vodifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit. Mikroorganisme yang dihasilkan tersebut masih memiliki kemampuan untuk tumbuh dan menimbulkan kekebalan tetapi tidak menimbulkan penyakit Vaksin ini bersifat labil dan mudah mengalami kerusakan bila kena panas dan sinar seperti campak, polio dan BCG.
2. VAKSIN INACTIVATED
Dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau virus dalam media pembiakan kemudian dibuat tidak aktif seperti rabiaes, hepatitis dan Tetanus Toksoid.
D. Vaksin Imunisasi
Vaksin imunisasi mungkin dapat memberikan efek samping yang membuat bayi atau anak jatuh sakit tapi dampak positif perlindungan yang dihasilkan amat sangat berguna. Macam – macam vaksin imunisasi yang wajib diberikan :
1. Hepatitis B
- Reaksi lokal kemerahan
- Bengkak
- Demam ringan ± 2 hari
- Nyeri sendi atau otot
2. BCG
· Bacilee Calmette Guerin (BCG) adalah vaksin yang dibuat dari bakteri Mycobakterium Bovis yang dibiakkan selama 1 – 3 tahun.
· Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit TB atau Tuberkulosis (sakit paru-paru) yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan Mycobacterium Bovis.
· Vaksin BCG diberikan secara Intracutan di lengan kanan atas dengan dosis 0.05 ml.
· Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir berusia 1 – 2 bulan, efek proteksi timbul 8 – 12 minggu setelah penyuntikan.
· Cara penyimpanan vaksin :
- Disimpan dalam suhu 2 – 8 oc
- Tidak boleh terkena sinar matahari langsung
- Vaksin yang sudah diencerkan harus dibuang dalam 3 atau 8 jam
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) :
- Menimbulkan ulkus lokal 3 minggu setelah penyuntikan
- Menimbulkan parut ular
3. Poliomielitis
· Vaksin Poliomielitis adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit polio (lumpuh layu).
· Vaksin Poliomielitis diberikan peroral sebanyak dua tetes (0.1 ml).
· Vaksin ini diberikan sejak bayi lahir atau berusia 1 bulan kemudian diberikan lagi 1 bulan selanjutnya sampai 3 kali pemberian.
· Vaksin Poliomielitis dapat disimpan :
- Sebelum dibuka, pada suhu – 20 oc = potensi sampai 2 tahun
- Suhu 2 – 8 oc = potensi sampai 6 bulan
- Setelah dibuka pada suhu 2 – 8 oc = potensi sampai 7 hari
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) :
- Pusing
- Diare ringan
- Sakit pada otot
4. DPT
· Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT) adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit Difteri (penyakit akut yang bersifat Toxinmediated Disease yang disebabkan oleh Corynebacterium Diphteriae), Pertusis (batuk rejan yang disebabkan oleh Borditella Pertusis) dan Tetanus (suatu penyakit akut yang disebabkan oleh Eksotoksin Clostridium Tetani).
· Vaksin DPT diberikan secara Intramuscular pada
paha kanan atau kiri dengan dosis 0.5 ml.
· Tiap 1 ml vaksin DPT mengandung 40 lf Toksoid Difteria, 24 ou Pertusis.
· Vaksin ini diberikan pada anak berusia 2 bulan dan diberikan ulang bulan berikutnya sampai 2 kali pemberian.
· Cara penyimpanan:
- Suhu 2 – 8 oc
- Dikocok sampai homogeny sebelum digunakan
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi):
- Panas atau demam
- Peradangan
- Kejang – kejang
5. Campak
· Vaksin campak diberikan secara subcutan atau Intramuscular di lengan atas dengan dosis 0.5 ml.
· Tiap 0.5 ml mengandung 1000 u virus Strain CAM 70, 100 mcg kanamisin, dan 30 mg Eritromisin.
· Vaksin campak diberikan pada bayi berusia 9 bulan.
· Vaksin ini disimpan :
- Vaksin kering pada suhu < 0 oc atau < 8 oc lebih baik lagi pada suhu – 20 oc
- Pelarut vaksin tidak boleh beku
- Setelah vaksin dilarutkan disimpan pada suhu 2 – 8 oc (maksimal 8 jam)
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) :
- Reaksi alergi
- Demam
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. (http://organisasi.org/)
Imunisasi adalah suatu tindakan dengan cara memasukan (suntikan / peroral) zat tertentu kedalam tubuh dimana zat tersebut berasal dari kuman penyakit oleh racun yang telah di lemahkan atau dimatikan hingga dapat memberikan kekebalan dan tubuh bereaksi terhadap zat tersebut serta dapat membuat zat anti. (http://erfansyah.blogspot.com/)
Macam-macam / jenis-jenis imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit dan imunisasi aktif di mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun yang kuat.
B. Tujuan
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap.
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.
C. Vaksin
Vaksin adalah kuman atau racun yang dimasukkan kedalam tubuh bayi atau anak yang disebut antigen, yang akan bereaksi dengan antibodi sehingga menimbulkan kekebalan pada tubuh. Secara garis besar terdapat 2 jenis vaksin :
1. LIVE ATTENUATED
Bakteri atau virus yang dilemahkan, diproduksi dengan caa melakukan vodifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit. Mikroorganisme yang dihasilkan tersebut masih memiliki kemampuan untuk tumbuh dan menimbulkan kekebalan tetapi tidak menimbulkan penyakit Vaksin ini bersifat labil dan mudah mengalami kerusakan bila kena panas dan sinar seperti campak, polio dan BCG.
2. VAKSIN INACTIVATED
Dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau virus dalam media pembiakan kemudian dibuat tidak aktif seperti rabiaes, hepatitis dan Tetanus Toksoid.
D. Vaksin Imunisasi
Vaksin imunisasi mungkin dapat memberikan efek samping yang membuat bayi atau anak jatuh sakit tapi dampak positif perlindungan yang dihasilkan amat sangat berguna. Macam – macam vaksin imunisasi yang wajib diberikan :
1. Hepatitis B
· Vaksin ini diberikan untuk mencegah tertularnya penyakit hepatitis (infeksi hati atau kanker hati).
· Vaksin Hepatitis B diberikan secara Intramuscular di
paha kanan atau kiri dengan dosis 0.5 ml.

· Disimpan pada suhu 2 – 8 oC.
· Hepatitis B diberikan pada bayi baru lahir (0 – 7 hari) kemudian diulangi 1 bulan setelahnya sampai 3 kali digabungkan dengan imunisasi DPT.
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) :
- Reaksi lokal kemerahan
- Bengkak
- Demam ringan ± 2 hari
- Nyeri sendi atau otot
2. BCG
· Bacilee Calmette Guerin (BCG) adalah vaksin yang dibuat dari bakteri Mycobakterium Bovis yang dibiakkan selama 1 – 3 tahun.
· Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit TB atau Tuberkulosis (sakit paru-paru) yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan Mycobacterium Bovis.
· Vaksin BCG diberikan secara Intracutan di lengan kanan atas dengan dosis 0.05 ml.
· Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir berusia 1 – 2 bulan, efek proteksi timbul 8 – 12 minggu setelah penyuntikan.
· Cara penyimpanan vaksin :
- Disimpan dalam suhu 2 – 8 oc
- Tidak boleh terkena sinar matahari langsung
- Vaksin yang sudah diencerkan harus dibuang dalam 3 atau 8 jam
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) :
- Menimbulkan ulkus lokal 3 minggu setelah penyuntikan
- Menimbulkan parut ular
3. Poliomielitis
· Vaksin Poliomielitis adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit polio (lumpuh layu).
· Vaksin Poliomielitis diberikan peroral sebanyak dua tetes (0.1 ml).
· Vaksin ini diberikan sejak bayi lahir atau berusia 1 bulan kemudian diberikan lagi 1 bulan selanjutnya sampai 3 kali pemberian.
· Vaksin Poliomielitis dapat disimpan :
- Sebelum dibuka, pada suhu – 20 oc = potensi sampai 2 tahun
- Suhu 2 – 8 oc = potensi sampai 6 bulan
- Setelah dibuka pada suhu 2 – 8 oc = potensi sampai 7 hari
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) :
- Pusing
- Diare ringan
- Sakit pada otot
4. DPT
· Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT) adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit Difteri (penyakit akut yang bersifat Toxinmediated Disease yang disebabkan oleh Corynebacterium Diphteriae), Pertusis (batuk rejan yang disebabkan oleh Borditella Pertusis) dan Tetanus (suatu penyakit akut yang disebabkan oleh Eksotoksin Clostridium Tetani).
· Vaksin DPT diberikan secara Intramuscular pada

· Tiap 1 ml vaksin DPT mengandung 40 lf Toksoid Difteria, 24 ou Pertusis.
· Vaksin ini diberikan pada anak berusia 2 bulan dan diberikan ulang bulan berikutnya sampai 2 kali pemberian.
· Cara penyimpanan:
- Suhu 2 – 8 oc
- Dikocok sampai homogeny sebelum digunakan
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi):
- Panas atau demam
- Peradangan
- Kejang – kejang
5. Campak
· Vaksin campak diberikan secara subcutan atau Intramuscular di lengan atas dengan dosis 0.5 ml.
· Tiap 0.5 ml mengandung 1000 u virus Strain CAM 70, 100 mcg kanamisin, dan 30 mg Eritromisin.
· Vaksin campak diberikan pada bayi berusia 9 bulan.
· Vaksin ini disimpan :
- Vaksin kering pada suhu < 0 oc atau < 8 oc lebih baik lagi pada suhu – 20 oc
- Pelarut vaksin tidak boleh beku
- Setelah vaksin dilarutkan disimpan pada suhu 2 – 8 oc (maksimal 8 jam)
· KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) :
- Reaksi alergi
- Demam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar